Spare of A Girl's Thoughts

"Life is not about finding our self, but how we create it" It's about a girl who is very fascinated about life, but yet hasn't got enough about it. She's kinda stuck between the reminiscent and the future all about but always looking forward to move on and wishing someday, neither force or vengeance would be able to restraint her from her very own freedom.

Thursday, February 16, 2006

"Ramah Tamah" = "Ramah Menjamah?"
Judul dikutip dari "Panggil Aku Miss. B" karya Fira Basuki

Ada kebiasaan orang Indonesia yg menurut saya sangatlah annoying. Dan itu adalah sikapnya yang sangat ramah. Kok di pakein attribute bold segala sih, vin? Abis, maksud saya ramah tuh bukan ramah yg selama ini saya mengerti, tp ramah yang engga penting dan malah menjurus ke yang namanya kurang ajar!

Salah satu kebiasaan yang menurut saya mengganggu itu misalnya, komentar2 orang yang ngga penting. Misalnya pas ngelewatin tukang ojek, komentarnya, "Aduh si mbak, cakep amat. Mau kemana? Sini abang anterin yukkk" Siapa juga yang mau dianterin.

Ada lagi, klo ke butik Giordano yang gaya penjualnya ngga ada beda sama penjual2 di pasar. Dari jarak 5 meter nih..udah diteriakin, "Giordanonya mbaakkk...silahkann!" Saya yang tadinya mau masuk, urung jadinya. Habis gimana ngga bete, emang saya buta sampe mesti diteriakin begitu. Exclusive dikit kek!

Soalnya jamah2an, saya sih belum pernah ngalamin yg parah. Tapi saya sering lihat di jalan, mbak2 yg mau naik bus kota ditarik aja tangannya sama si keneknya. Padahal siapa yg minta tolong juga…bisa naik sendiri kok. Atau saya pernah dengar lagi, ada perempuan yg mau masuk lift tapi pintu lift keburu mau ditutup. Dan berbaikhatilah seorang bapak di dalam lift, main tarik aja tangan si mbak. Ada juga yang lain lagi. Kalau lagi becanda, suka main pegang2 bahu atau tangan. Aahh...males ngga sih?

Ya begitulah...keramahan disini diartikan sangat jauh dari arti sebenarnya. Keramahan yang mestinya kita temukan di customer service, di rumah sakit, di sekolah itu malah sangat mengkhawatirkan disini. Para shopping assistant yang buta product, suster rumah sakit yang mengabaikan pasien,majikan yg sadis sama pembantunya sampe oknum yang lebih terima sogokan dari koruptor daripada mendengar suara tangis rakyat yang kelaparan.

Ironis ya?

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home